Layanan Penetration Testing Network & Infrastruktur IT

Lindungi Infrastruktur IT Anda dengan Pengujian Keamanan Proaktif

Penetration testing infrastruktur IT dan jaringan adalah langkah proaktif untuk mengidentifikasi serta menutup titik-titik lemah sebelum disalahgunakan pihak tidak bertanggung jawab. Layanan ini bukan sekadar pemindaian otomatis, tapi dilakukan dengan simulasi serangan nyata untuk mengungkap seberapa kuat sistem Anda menahan ancaman siber.

Infrastruktur IT dapat mencakup berbagai komponen penting seperti server, router, firewall, sistem cloud, dan jaringan internal yang menjadi tulang punggung operasional digital. Tanpa pengamanan menyeluruh, sistem ini rentan terhadap serangan, baik dari aktor eksternal maupun internal.

Apa Itu Penetration Testing Infrastruktur

Apa Itu Penetration Testing Infrastruktur?

Penetration testing infrastruktur adalah simulasi serangan siber yang dilakukan secara sistematis dan terkontrol terhadap infrastruktur IT suatu organisasi. Proses ini merupakan eksplorasi serta peretasan etis terhadap sistem komputer internal, koneksi jaringan, dan perangkat terkait dengan tujuan mengidentifikasi kerentanan sebelum dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pengujian ini mencakup seluruh elemen sistem yang saling terhubung dalam jaringan — mulai dari server, firewall, router, hingga perangkat lunak dan aplikasi web.

Dalam pelaksanaannya, pengujian dapat dilakukan dari dua sisi:

Eksternal – simulasi serangan dari luar perimeter jaringan

Internal – simulasi ancaman dari dalam, seperti insider threat atau akses internal yang disalahgunakan

Mengapa Layanan Penetration Testing Infrastruktur Penting bagi Bisnis?

Serangan siber terus meningkat baik dari sisi frekuensi maupun tingkat kerumitannya. Dengan memanfaatkan jasa infrastructure penetration testing ini, bisnis bisa mendapatkan berbagai manfaat yaitu:

1

Dapat mengidentifikasi kelemahan tersembunyi sebelum hacker menemukannya.

2

Memberikan pemahaman yang jelas mengenai potensi titik masuk tidak sah dan dampak pelanggaran yang ditimbulkan.

3

Memungkinkan Anda untuk segera memperbaiki celah keamanan sebelum dieksploitasi serangan sebenarnya.

4

Membantu memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar yang berlaku.

5

Melindungi data sensitif organisasi dari kebocoran.

6

Membantu melindungi bisnis dari kerugian reputasi dan finansial di masa depan.

Manfaat Layanan Pengujian Infrastruktur yang Efektif & Profesional

Penilaian Kerentanan Secara Mendalam

Pengujian dilakukan menggunakan teknik eksploitasi manual dan otomatis untuk menilai konfigurasi yang lemah dan sistem yang tidak diperbarui.

Cakupan Fleksibel dan Disesuaikan

Fokus pengujian dapat disesuaikan berdasarkan arsitektur dan kebutuhan keamanan spesifik organisasi, baik untuk sistem lokal maupun cloud.

Dukungan Remediasi dan Kolaborasi Teknis

Selain identifikasi masalah, penyedia yang baik akan membantu memahami akar masalah dan memberikan rekomendasi perbaikan yang dapat langsung diterapkan.

Tim Bersertifikasi Internasional

Profesional yang melakukan pengujian idealnya memegang sertifikasi seperti OSCP, CPENT, CEH Master, atau LPT Master.

Pelaporan Jelas dan Siap Ditindaklanjuti

Hasil disajikan dalam format yang mudah dipahami oleh tim teknis dan manajemen, termasuk bukti eksploitasi dan saran mitigasi.

Ruang Lingkup dan Area yang Diuji dalam Penetration Testing Infrastruktur IT

Ruang lingkup dapat disesuaikan dengan lingkungan dan kompleksitas sistem. Selain itu, pengujian juga dapat dilakukan secara remote maupun on-site. Area yang umumnya menjadi fokus evaluasi mencakup:

Server (fisik maupun virtual)

Router, Switch, dan Firewall

Workstation dan Endpoint

Layanan Cloud (IaaS, PaaS, SaaS)

Sistem Virtualisasi dan Container

Perangkat lunak yang terhubung ke jaringan internal

Sistem SCADA / ICS (jika relevan)

Wireless Network (WLAN)

VPN Gateway dan Remote Access

Active Directory & Authentication Services

Sistem monitoring/ logging dan backup

Tahapan dan Metodologi Penetration Testing untuk Infrastruktur IT & Jaringan

1

Reconnaissance (Pengintaian Awal)

Mengumpulkan informasi target menggunakan teknik OSINT (Open Source Intelligence), DNS enumeration, WHOIS, dan lainnya. Tujuannya adalah memetakan permukaan serangan.

2

Scanning & Enumeration

Mengidentifikasi port terbuka, layanan aktif, sistem operasi, dan informasi perangkat lunak. Tools umum: Nmap, Nessus, OpenVAS, Qualys, Masscan.

3

Gaining Access (Eksploitasi Kerentanan)

Mengeksploitasi kelemahan seperti default credentials, konfigurasi salah, atau software usang untuk memperoleh akses awal ke sistem.

4

Maintaining Access

Simulasi upaya penyerang dalam mempertahankan akses dan menyebar ke sistem lain (lateral movement), sambil menghindari deteksi.

5

Covering Tracks & Post-Testing Cleanup

Menyimulasikan bagaimana penyerang menghapus jejak serta memastikan tidak ada perubahan permanen pada sistem selama uji coba.

Metode Pengujian Keamanan Infrastruktur IT

Pentesting pada infrastruktur IT dapat dilakukan menggunakan pendekatan berikut:

Black Box Testing

Internals not known

Logo Black Box Testing

Testing as user

Black Box Testing

Penguji tidak memiliki informasi awal, mensimulasikan serangan dari pihak luar yang benar-benar asing terhadap sistem.

White Box Testing

Internals relevant to testing known

Logo White Box Testing

Testing as user with access to internals

White Box Testing

Penguji memiliki akses penuh terhadap konfigurasi, dokumentasi, dan arsitektur sistem, cocok untuk audit mendalam.

Gray Box Testing

Internals fully known

Logo Gray Box Testing

Testing as developer

Gray Box Testing

Kombinasi antara keduanya: penguji diberikan akses sebagian atau login non-privilege untuk simulasi insider threat atau akses terbatas.

Laporan Pengujian Keamanan Infrastruktur IT

Setiap pengujian menghasilkan laporan teknis yang disusun secara profesional dan dapat langsung ditindaklanjuti. Laporan ini mencakup:

Temuan kerentanan (dengan bukti dan deskripsi)

Dampak teknis dan bisnis

Rekomendasi mitigasi teknis

Klasifikasi risiko berbasis CVSS atau model serupa Retesting dan Remediasi

Tips Memilih Jasa Pentest Infrastruktur di Indonesia

1

Pastikan tim memiliki sertifikasi profesional (OSCP, LPT Master, CPENT, CEH)

2

Minta penjelasan soal metodologi dan tools yang digunakan

3

Cek apakah tersedia retaining support / uji ulang

4

Periksa contoh laporan (tanpa data klien), pastikan ada bukti eksploitasi

5

Hindari penyedia yang hanya mengandalkan hasil automated scan

6

Transparansi biaya