Apa itu penetration testing?
Penetration testing adalah proses pengujian keamanan sistem IT dengan mensimulasikan serangan nyata untuk menemukan potensi celah dan kelemahan sistem.
Apakah semua perusahaan butuh pentest?
Ya, terutama yang memiliki sistem online, menyimpan data pelanggan, atau beroperasi di sektor regulatif seperti keuangan, pemerintahan, dan e-commerce.
Apa perbedaan pentest dan vulnerability assessment?
Vulnerability assessment bersifat pasif dan fokus pada identifikasi kerentanan, sementara pentest aktif mensimulasikan eksploitasi untuk menguji dampak nyata dari kerentanan tersebut.
Perbedaan pentest dengan antivirus dan firewall?
Antivirus & firewall bersifat preventif dan real-time. Pentest bersifat analitis dan dilakukan untuk mengevaluasi ketahanan sistem terhadap teknik peretasan.
Manfaat penetration testing bagi bisnis?
Melindungi aset digital, mencegah kerugian akibat serangan siber, memenuhi standar compliance (seperti ISO 27001), dan meningkatkan kepercayaan stakeholder.
Kapan perusahaan perlu melakukan pentest, seberapa sering perlu dilakukan?
Idealnya dilakukan secara berkala—minimal 1 tahun sekali, atau setiap kali ada perubahan besar pada sistem (deployment aplikasi baru, migrasi cloud, dll.).
Apa saja jenis metode pentest?
Umumnya dibagi menjadi tiga: Black Box Testing, Grey Box Testing, dan White Box Testing, tergantung seberapa banyak informasi yang diberikan kepada tim penguji.
Apa perbedaan Black Box, Grey Box, dan White Box Testing?
- Black Box: Tanpa akses ke sistem internal
- White Box: Akses penuh ke sistem dan dokumentasi
- Grey Box: Akses terbatas sesuai skenario tertentu
Apa saja yang diuji dalam penetration testing?
Aplikasi web/mobile, server, jaringan internal/eksternal, autentikasi, API, enkripsi data, manajemen sesi, konfigurasi sistem, dan lainnya.
Berapa lama proses penetration testing dilakukan?
Tergantung kompleksitas sistem, biasanya antara 5–15 hari kerja, termasuk reporting dan diskusi hasil.
Apakah pentest aman dilakukan pada sistem live?
Ya, asalkan dilakukan oleh tim profesional dengan ruang lingkup yang disepakati. Namun, umumnya pengujian dilakukan di environment staging terlebih dahulu.
Apa saja persiapan yang harus dilakukan perusahaan sebelum melakukan pentest?
Menentukan scope, menyiapkan dokumentasi teknis (topologi, API, staging), serta PIC teknis untuk komunikasi selama proses berlangsung.
Apa saja dokumen dan akses yang harus disiapkan perusahaan (Klien)?
Tergantung pada metode pengujian (white-box, black-box, grey-box), berikut adalah dokumen dan akses umum yang perlu disiapkan:
- Daftar aset/sistem yang diuji (domain, IP, aplikasi, endpoint).
- Topologi jaringan dan dokumentasi teknis (jika white-box).
- Kredensial akses uji (jika grey-box atau white-box).
- Akses staging/live environment (tergantung kesepakatan).
- Kontak teknis (PIC) yang standby saat pengujian.
- Kebijakan keamanan atau SOP internal yang relevan.
Dokumen lengkap dan jelas akan membantu mempercepat proses pentest dan meningkatkan akurasinya.
Siapa yang harus dilibatkan dalam proses penetration testing di perusahaan?
Agar proses pentest berjalan lancar, sebaiknya perusahaan melibatkan pihak-pihak berikut:
- Tim IT/Infra/Developer: Memberikan akses, mendampingi proses teknis, dan menindaklanjuti rekomendasi.
- Tim Manajemen/Keamanan Informasi: Menentukan ruang lingkup dan kebijakan keamanan yang relevan.
- Legal atau Compliance Officer: Jika pentest dilakukan untuk kebutuhan audit atau regulasi.
- PIC Komunikasi Teknis: Untuk memastikan koordinasi cepat dan efisien antara vendor pentest dan tim internal.
Apakah penetration testing bisa dilakukan secara remote?
Bisa. Pentest dapat dilakukan melalui koneksi VPN yang aman atau akses cloud, sesuai dengan izin dan persiapan dari perusahaan.
Tools dan framework apa yang biasa digunakan?
Dalam penetration testing profesional, digunakan berbagai framework dan tools standar industri untuk memastikan hasil yang valid dan dapat diandalkan. Beberapa framework umum antara lain:
- OWASP (Open Web Application Security Project): Panduan paling populer untuk pengujian keamanan aplikasi web.
- NIST SP 800-115: Panduan teknis resmi dari pemerintah AS tentang pengujian keamanan.
- PTES (Penetration Testing Execution Standard): Rangkaian tahapan eksekusi pentest yang terstruktur dari perencanaan hingga pelaporan.
- MITRE ATT&CK: Basis data taktik dan teknik yang digunakan oleh penyerang dunia nyata, berguna untuk simulasi serangan.
Tools yang umum digunakan termasuk:
- Burp Suite, Nmap, Metasploit, Nessus, Wireshark, Nikto, dan lain sebagainya.
Sertifikasi yang harus dimiliki oleh pentester?
Sertifikasi internasional seperti CEH (Certified Ethical Hacker), OSCP, CPENT, LPT, dan lainnya menunjukkan kredibilitas dan kompetensi.
Apa saja isi report penetration testing?
Ringkasan eksekutif, daftar temuan berdasarkan tingkat risiko, bukti teknis, rekomendasi perbaikan, dan lampiran teknis (tools, log, referensi standar).
Apa yang harus dilakukan perusahaan setelah menerima laporan pentest?
Setelah menerima laporan penetration testing, perusahaan disarankan melakukan langkah-langkah berikut:
- Meninjau executive summary untuk mendapatkan gambaran umum kondisi keamanan sistem.
- Melibatkan tim IT/developer untuk membaca bagian detailed findings dan memprioritaskan perbaikan.
- Menindaklanjuti rekomendasi teknis dengan rencana aksi yang terstruktur.
- Menjadwalkan retest untuk memastikan perbaikan berjalan efektif.
- Menyimpan laporan sebagai dokumentasi compliance (jika diperlukan untuk ISO 27001, PCI DSS, dll.).
Apakah klien mendapatkan retest setelah perbaikan dilakukan?
Ya, pada umumnya jasa penetration testing yang profesional akan menyertakan retest (pengujian ulang) setelah perusahaan memperbaiki kerentanan yang ditemukan. Retest bertujuan untuk memastikan bahwa semua rekomendasi perbaikan telah diterapkan dengan benar dan tidak memunculkan celah keamanan baru.
Apakah hasil pentest termasuk laporan dan rekomendasi?
Ya. Hasil pengujian akan disusun dalam bentuk laporan lengkap, disertai rekomendasi perbaikan, serta opsi retest untuk memverifikasi perbaikan.
Bagaimana memilih vendor penetration testing terpercaya?
Cari vendor yang memiliki tim bersertifikasi, metodologi sesuai standar global (OWASP, NIST, PTES), serta menyediakan report yang mudah dipahami & actionable.
Berapa harga jasa pentest?
Tergantung ruang lingkup, kompleksitas sistem, dan metode yang digunakan. Umumnya mulai dari Rp 25 juta hingga Rp 100 juta+.
Apakah pentest bisa disesuaikan untuk kebutuhan Audit ISO 27001 atau PCI-DSS?
Ya, pentest bisa dan seharusnya disesuaikan untuk kebutuhan audit dan compliance seperti:
- ISO 27001: Untuk kontrol A.12.6.1 dan A.18.2.3 (pengujian keamanan & evaluasi efektivitas kontrol).
- PCI-DSS: Untuk kontrol 11.3 (pengujian kerentanan secara reguler dan pentest tahunan).
Vendor pentest profesional seperti LOGIQUE memahami struktur standar ini dan dapat menyesuaikan metodologi dan laporan agar sesuai dengan kebutuhan dokumentasi Anda untuk audit.
Apakah LOGIQUE menyediakan layanan perbaikan setelah pentest?
Ya, LOGIQUE menyediakan layanan remediasi teknis sebagai layanan opsional. Ini sangat berguna jika:
- Perusahaan Anda tidak memiliki tim IT internal.
- Vendor pengembang eksternal tidak mampu menindaklanjuti laporan dengan cepat.
- Perlu perbaikan segera untuk compliance atau audit.
Tim DevOps dan developer LOGIQUE bekerja langsung dengan tim pentester untuk memperbaiki kerentanan secara efisien dan menyeluruh.